Methodologi Audit Sistem Informasi
Dalam pelaksanaanya, auditor TI
mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survey,
wawancara, observasi dan review dokumentasi.
Satu hal yang unik, bukti-bukti audit
yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elektronis. Biasanya,
auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan computer, disebut juga dengan
CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk
menganalisa data, misalnya saja data transaksi
penjualan, pembelian, transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah,
dan lain-lain.
Audit dalam
konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem komputer berjalan
semestinya. Tujuh langkah proses audit:
- Implementasikan sebuah strategi audit berbasis
manajemen risiko serta control practice yang dapat disepakati
semua pihak.
- Tetapkan langkah-langkah audit yang rinci.
- Gunakan fakta/bahan bukti yang cukup, handal,
relevan, serta bermanfaat.
- Buatlah laporan beserta kesimpulannya berdasarkan
fakta yang dikumpulkan.
- Telaah apakah tujuan audit tercapai.
- Sampaikan
laporan kepada pihak yang berkepentingan.
- Pastikan
bahwa organisasi mengimplementasikan managemen risiko serta control
practice.
Sebelum menjalankan proses audit, tentu
saja proses audit harus direncanakan terlebih dahulu. Audit planning (perencanaan
audit) harus secara jelas menerangkan tujuan audit, kewenangan auditor, adanya
persetujuan managemen tinggi, dan metode audit. Metodologi audit:
- Audit subject. Menentukan apa yang akan diaudit.
- Audit objective. Menentukan tujuan dari audit.
- Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi yang secara spesifik/khusus akan diaudit.
- Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang dibutuhkan, menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan untuk menunjang audit, menentukan lokasi audit.
- Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara melakukan audit untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan siapa yang akan diwawancara.
- Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap organisasi.
- Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap organisasi.
- Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa hasil audit, yaitu evaluasi kesahihan dari dokumen-dokumen, prosedur, dan kebijakan dari organisasi yang diaudit. Struktur dan isi laporan audit tidak baku, tapi umumnya terdiri atas:
- Pendahuluan. Tujuan, ruang lingkup, lamanya audit, prosedur audit.
- Kesimpulan umum dari auditor.
- Hasil audit. Apa yang ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan kontrol layak atau tidak
- Rekomendasi. Tanggapan dari manajemen (bila perlu).
- Exit interview. Interview terakhir antara auditor dengan pihak manajemen untuk membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut. Sekaligus meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit sahih
Post a Comment